Novel 99 Cahaya di Langit Eropa Hadir Kembali dengan Kaver Baru
Novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya couple-preneur, Hanum Rais dan Rangga Almahendra, kembali hadir ke hadapan pembaca. Ada 5 cerita baru dengan tampilan kaver yang berbeda. Buku bestseller yang telah diangkat ke layar lebar ini merupakan seri pertama dari Trilogi Langit. Di mana seri ketiganya telah lebih dahulu terbit di Republika, Sangkakala di Langit Andalusia. Rilis Juni tahun lalu. Dan, kabarnya tidak lama lagi seri kedua Trilogi Langit, Bulan Terbelah di Langit Amerika, akan hadir melengkapi dua novel sebelumnya.
Saat Hanum menemani Rangga yang mendapat beasiswa studi S3 di Wina, Austria, mereka berdua berkesempatan melakukan perjalanan ke berbagai negara di Eropa dan Amerika. Perjalanan inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Trilogi Langit. Luar biasa. Dari sini kita bisa belajar bahwa sebuah perjalanan harus lebih daripada sekadar menikmati keindahan dari satu tempat ke tempat lainnya. Bukan pula sebatas mengagumi tempat atau bangunan di suatu daerah. Perjalanan harus bisa membawa pelakunya ke level yang tinggi, memperluas wawasan, dan memperteguh keyakinan. Hanum dan Rangga memberi teladan soal memberi makna bagi sebuah perjalanan. Bahkan keduanya membagikan pengalamannya lewat novel.
Lewat 99 Cahaya Di Langit Eropa Hanum dan Rangga membawa kita menelusuri keindahan arsitektur dan pesatnya kemajuan peradaban Eropa. Lebih dari itu mereka juga mengajak pembaca untuk menapaki jejak peradaban Islam di berbagai negara di benua Eropa. Rupanya Islam pernah bercahaya sangat terang di bumi Eropa.
berkisah tentang indahnya berbagai arsitektur perjalanan penulis dalam mencari tau sejarah islam ke tempat mengandung unsur keislaman dan spiritual untuk mengenal Islam dengan cara berbeda. Mengemas sejarah islam dalam cerita yang ringan sudah menjadi ciri khas Hanum dan Rangga. Berawal dari Hanum yang harus ikut pindah dan menetap di Kota Wina mengikuti Rangga suaminya. Hanum bertemu dengan Fatma seorang teman yang ia temui di kelas Bahasa Jerman. Fatma mengajak Hanum mengunjungi tempat-tempat sejarah Islam yang dianggap Hanum sebagai pembelajaran yang berharga. Namun setelah mereka berdua berjanji untuk berkelana bersama menapaki jejak Islam yang ada di Spayol, Turki, dan Prancis yang pernah berjaya pada masanya. Fatma menghilang. Demi memenuhi janji itu Hanum mulai berkenala bersama suaminya.
Pada terbitan terbaru Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa yang diterbitkan oleh Penerbit Republika memuat kisah-kisah lainnya yang inspiratif dan membuat kamu berfikir untuk mencerna issue yang ada disekitar. Seperti kisah dengan judul ‘Nge-Rap Adalah Cara Saya Berdakwah’ bercerita tentang seorang remaja Muslimah usia 17 tahun yang menjadi rapper, beralasakan kegemaran dan sebagai sarana berdakwah. Lewat lagu-lagu yang diciptakannya Nur Dann berharap bisa mengubah cara pandang orang tentang Jilbab yang dibilang sumber kekolotan perempuan muslim. Orang Jilbab juga bisa nge-rap dengan Jilbab. Cara Nur Dann tentang Jilbab sangat mengetuk hati.
“Jilbab itu ya kayak kalian pakai topi rap dimiringkan. Bisa nyaman kalau dipakai itu saat ngerap. Kalau jilbab, aku baru bisa merasa nyaman. Nyaman ketika berbicara dengan orang, ketika bersekolah, ketika bekerja, atau aktivitas apa pun”
Dari cerita Nur Dann, ia berusaha mendobrak stigma orang berjilbab. Setiap orang memiliki kebebasan untuk menjalani hidupnya dengan tenang dan dapat menentukan pilihan sesuai dengan kehendaknya. Hendaknya kita dapat menghormati hak orang lain, dan dapat berani untuk memperjuangkan hak kita. Pesan moral tersebut juga disampaikan Hanum dan Rangga pada buku Sangkakala Di Langit Andalusia yang merupakan Trilogi langit setelah 99 Cahaya di Langit Eropa dan Bulan Terbelah di Langit Amerika.
Novel Sangkakala Di Langit Andalusia ini mengisahkan seputar kehidupan muslim di Eropa, khususnya di Tanah Andalusia. Andalusia menjadi saksi bisu majunya peradaban Islam di Eropa. Andalusia juga menjadi saksi kezaliman yang menimpanya. Novel ini terkait erat dengan karya penulis sebelumnya yang berjudul ‘99 Cahaya di Langit Eropa’. Perjalanan terakhir Hanum dan Rangga dalam 99 Cahaya di Langit Eropa akan menelusuri jejak Rammar Ibnu Baqar beserta keluarganya, titian kezaliman rezim penguasa di masa lampau, silang selimpat muslim dalam mencapai ghayah dan wasilah, sampai tiba dalam sebuah persimpangan, kematian atau kebangkitan?
Kisah ini mengungkap perjalanan yang panjang Baqar, Alariq, dan Houda bin Habibullah untuk menemukan jawaban atas alasan dirinya bisa selamat dalam pertempuran yang menewaskan ayah dan ibu mereka, serta diuji antara memenangkan perang melawan inkuisitor monarki pimpinan Ximenes de Cisneros, atau perang melawan dendam dan kemelut umat. Kepemimpinan Ferdinand dan Isabella membawa kesengsaraan kepada umat muslim yang tinggal di Andalusia.
Cara memimpin yang bengis itu menjadikan Islam seperti musuh. Berbagai penyiksaan dilakukan selama masa kepemimpinan mereka, bahkan ada juga gerakan memaksa umat muslim menjadi converso, atau murtad. Namun, kaum muslim yang tersisa dalam barisan Almohad tak ingin tinggal diam. Almohad mempunyai strategi dalam membebaskan penyiksaan kepemimpinan itu dengan memecahkan teka-teki yang diberikan oleh Almansoor.
Keahlian Hanum dan Rangga dalam memadukan fakta-fakta islam dengan cerita yang ringan sangat membantu pembaca mengenal agamanya sendiri dengan cara yang mudah dan menarik.
Novel 99 Cahaya di Langit Eropa berkisah tentang perjalanan penulis mencari sejarah Islam ke tempat mengandung unsur keislaman dan spiritual untuk mengenal Islam dengan cara berbeda. Ketika dakwah bersatu dengan pengetahuan, perdamaian, dan Islam bersinar terang di langit eropa. Alur yang terdapat dalam novel ini adalah alur campuran. Amanat dapat kita petik dari novel ini adalah teruslah belajar mencari tahu tentang sejarah penyebaran, penaklukan Islam, dan ceritakan kepada semua orang apa yang ketahui
Austria pada Maret 2008 Hanum pergi untuk mengikuti suaminya Rangga tinggal di Kota Wina, dibagian ini Hanum menceritakan Fatma seorang teman yang ditemui di kelas bahasa Jerman di Austria, sebatang coklat yang berkesan awal mula pertemuan dengan Fatma. Fatma mengajak Hanum berkeliling kota dan memamerkan kota Wina. Persahabatan mereka membawa banyak cerita, seperti: Perjalanan Kahlenberg (kamu dapat melihat cantiknya kota Wina), Restaurant Der Wiener Fresco (restaurant yang mempunyai konsep makan sepuasnya dan bayar seikhlasnya), Museum Kota Wina (Museum Istana Hofburg, Museum Schoenbrunn, Museum Kembar Kunsthistorische, dan Naturhistorische), Berkunjung Rumah Fatma, Rathaus Fan-zone Wina, dan Vienna Islamic Center.
Perjalanan menemukan sejarah Islam yang dianggap Hanum sebagai pembelajaran tentang makna kehidupan dan juga tentang ajaran Islam yang penuh cinta kasih dan kedamaian. Setelah itu terdapat SMS yang menyatakan bahwa Fatma akan kembali ke Turki dan selanjutnya Fatma menghilang setelah mereka mengikat janji akan berkelana bersama menapaki jejak islam yang ada di Spanyol, Perancis, dan Turki yang pernah berjaya pada masanya. Demi memenuhi janji itu Hanum kemudian mulai menjelajah sendiri bersama suami.
Kota Paris yang memiliki daya tarik keindahan bagi banyak orang dan paling terang cahayanya di benua Eropa. Kota Paris dijadikan ibu kota peradaban Eropa dan pusat peradaban paling maju di dunia. Disana Hanum dan Rangga bertemu dengan Marion. Marion merupakan orang asli Eropa yang jatuh cinta dengan Islam karena negaranya Paris. Marion menceritakan kepada Hanum dan Rangga alasannya memeluk Islam yang diawali dengan mengambil jurusan sejarah studi Islam abad pertengahan.
Hanum, Rangga, dan Marion mengunjungi Museum Louvre dan salah satu yang membuat takjub Hanum yaitu pada lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus, hijab yang dipakai Bunda Maria bertahtakan kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah. Marion menunjukkan kepada Hanum bahwa Eropa adalah pantulan cahaya kebesaran Islam dan menyimpan harta karun sejarah Islam yang luar biasa berharganya.
Marion berkata Cordoba adalah the true city of lights atau kota ribuan cahaya atau kota yang menginspirasi banyak orang Eropa. Hanum mendengar bahwa Cordoba sebagai pusat peradaban Islam dan dia petualang ke Cordoba mengharapkan menemukan wajah-wajah Islam yang bisa memberikan aura Cordoba sebagai kekuatan peradaban Muslim pada masa lalu. Hal yang menarik adalah tentang Mezquita yang dulunya sebuah masjid besar namun kini berubah menjadi Gereja Katedral, nama bangunan ini the Mosque Cathedral.
Hanum, Rangga, dan Marion melanjutkan perjalanan ke Granada. Granada adalah dinasti islam terakhir yang mencoba bertahan di spanyol dan istana Al-Hambra dari kekhalifahan Nasrid. Selanjutnya Hanum dan Rangga mengikuti tour guide bernama Luiz. Di istana Al Hambra Hanum terkejut dan takjub pada saat menyadari ukiran-ukiran itu adalah ayat-ayat al-Quran yaitu la hawla wala quwwata illa billah. Ukiran kaligrafi al-Quran tersebut dipahat pada setiap sudut, atap dan dinding istana. Keindahan yang dikatakan Luiz kepada hanum terlihat begitu matahari terbenam istana Nasrid berpijar terang serta pilar-pilar yang memancarkan Kaligrafi Qur’ani dan dinding yang berpilin inskripsi Arab mengerlipkan nuansa merah, biru, dan hijau.
Hanum mendapatkan surat balasan dari Fatma yang memberitahukan kabar duka tentang anaknya Ayse yang telah meninggal dunia. Dia teringat setiap kenangan dengan Ayse sehingga membaca email Fatma membuatnya berkeinginan untuk pergi ke Turki dan disetujui oleh Rangga. Kemudian Hanum dan Rangga melanjutkan petualangannya ke Turki dan Hanum sudah berjanji untuk menemui Fatma.
Sebelum itu, Hanum dan Rangga pergi ke Hagia Sophia bersama dengan Ranti. Hagia Sophia sejarahnya adalah sebuah masjid yang pernah berganti menjadi gereja dan sekarang dijadikan museum. Mereka melanjutkan perjalanan ke Blue Mosque Masjid Sultan Ahmed, masjid yang dibangun tepat di depan Hagia Sophia dengan ukuran yang jauh lebih besar. Pada saat bertemu, Hanum dan Fatma saling bertukar cerita, pengalaman, dan juga membahas email balasan dari Paul, orang waktu kejadian Croissant waktu di Wina. Mereka berbincang, tertawa, terharu hingga mengeluarkan air mata bersama.
Baik teman-teman, itu dia sekilas tentang buku yang berjudul '99 Cahaya di Langit Eropa (Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)' yang sangat fenomenal. Apakah kalian tertarik untuk membaca bukunya?