6 Hak pada Sesama Muslim, Mempererat Ukhuwah Islamiyyah
Menjenguk Apabila Sakit
Saat sakit kondisi seseorang dalam keadaan lemah fisik dan mental. Islam menuntun kita untuk menjenguk saat ada salah satu saudara kita sedang sakit. Berikan semangat untuk menjalaninya dengan selalu berpikir positif. Nabi Saw. bersabda: “Apabila beliau mengunjungi orang yang sakit, beliau berkata, ‘laa ba’-sa thahuurun insyaa Allaah (tidak mengapa semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah),’” [HR Bukhari]. Lalu, usap bagian yang sakit dengan tangan kanan dan mengucapkan: “Allahumma rabbannasi, idzhabil ba’sa wa isyfi antasy syafi, la syifa’a illa syifauka, syifaan la yughadiru saqama,” (Ya Allah, Rabb pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Mahamenyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan hanya kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sedikitpun penyakit).
Selain akan menguatkan jalinan persaudaraan, menjenguk orang sakit merupakan jalan yang mengantarkan ke surga. Nabi Saw. bersabda, “Sesungguhnya seorang muslim jika menjenguk saudaranya muslim (yang sedang sakit) maka dirinya senantiasa berada khurfah surga hingga dirinya Kembali.” Dikatakan: “Wahai Rasulullah Muhammad saw., apa khurfah surga itu? Beliau menjelaskan: “Buah-buahan surga,” (HR Muslim). Tak hanya itu, menjenguk orang sakit akan menjadi factor dirinya didoakan para malaikat. Sahabat Ali menceritakan: “Aku pernah mendengar langsung dari Rasulullah saw., beliau bersabda: “Tidaklah seorang muslim yang menjenguk saudaranya muslim di pagi hari melainkan dirinya akan dido’akan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga petang. Dan jika dirinya menjenguk di sore hari maka dirinya akan dido’akan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga pagi. Dan baginya kebun ditengah surga,“ (HR at-Tirmidzi).
Mengiringi Jenazah hingga Pemakaman
Ada empat tanggung jawab dalam kategori fardhu kifayah---jika ada salah satu individu yang telah melaksanakannya, maka kewajiban bagi individu lainnya menjadi gugur---, yang harus dipenuh oleh orang yang masih hidup kepada seseorang yang meninggal. Yaitu: memandikan, mengafani, menshalati, dan menguburkannya.
Ada kebaikan Ketika empat tanggung jawab tersebut ditunaikan sampai tuntas. Nabi Muhammad saw. bersabda: “Siapa saja yang mengiring janazah seoran muslim dengan sebuah keimanan dan mencari ridha Allah, orang itu mengiringi janazah sampai shalat selesai dan sampai usai menguburkannya, ia pulang membawa pahala dua qirath. Setiap qirath itu sama dengan gunung Uhud. Dan siapa saja yang menshalatinya lalu pulang sebelum dimakamkan, dia pulang dengan membawa satu qirath,” (HR Bukhari).
Inilah enam hak seorang muslim atas saudaranya. Semuanya ringan untuk dilakukan, tetapi mengandung banyak kebaikan. Tidak hanya bagi individu yang menunaikannya, tetapi juga bagi jalinan persaudaraan sesama muslim. Islam tidak hanya mendorong kita untuk membangun ukhuwah Islamiyyah. Pada saat yang sama Islam memberi jalan agar persaudaraan tersebut terjalin semakin erat. MIS